Minggu, 20 April 2014

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG EKONOMI. @AN














*AAN*



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan islam, sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepda nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sohabatnya sampai kepada kita semua selaku umatmya.
Atas berkat rahmat allah yang maha kuasa alhamdulilah penyusuna artikel ini dapat diselesaikan  oleh penulis walaupun belum sempurna tapi dapat di selesaikan dengan baik.

Penyusunmengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dengan terselesaikannya artikel ini  baik secara moril maupun materil terhadap penulisan atau penyusunan artikel ini dengan baik walaupun sangat sederhana sekali.

Penyusun menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekeliruan dalam bentuk penulisan dan penyusunan artikel ini, tetepi penulis berharap besar semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.


Rangkasbitung,maret.2014

Penyusun


              LATAR BELAKANG

Ekonomi pancasila adalah ekonomi pasar yang mengacu kepada idologi pancasila. Di dalam ekonomi pancasiala, manusia indonesia merupakan homo socius.homo ethicus sekaligus economicus. Jika di lihat dari sudut pandang mikoro perekonomian Indonesia memiliki nilai moral dan etika yang luhur yang membentengi Manusia dari nafsu serakah. (greedy).

 Namun yang terjadi bahwa moral dan etika telah mudar dalam kehidupan perekonomian indonesia dimana pasar lebih mengaggungkan (winer vs loser) dan semanget keserakahan serta ekonomi individualisme dan bukan ekonomi kekeluargaan yang koopratif (win-win).

Sistem ekonomi merupakan cara suatau negara dalam mengatur kehidupan ekonomi  dalam rangka menacapai kemakmuran. pelaksanaan perekonomian dalam sauatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga yang di gunakanuntuk mencapai tujuan yang telah di tetap kan.

Bangsa yang sejatra dan bisa di hargai  bangsa lain nya yang ada di seluruh dunia adalah bangsa yang memiliki kemajuan dalam bidang ekonomi. Ekonomi akan bisa maju apabila bangsa tersebut memiliki  kewirausahan yang sepirit dalam mencapai tujuan nya. Seperti hal nya di china yang per ekonomian nya di anggap maju oleh bangasa lain sehingga membuat bangsa-bangasa lain mengharapakan cina turun tangan mengatasi krisis keuangan global. 

Factor yang memepengaruhi kemajuan ekonomi di china adalah semanget kewirausahaan masyarakatnya yang di dukung penuh pemerintahan. Seorang Prof. Mubyarto mengatakan  bahwa ekonomi pancasila perlu dikaji secara induktif yang tujuan nya adalah agar ekonomi pancasila bukan sekedar teori dan konsep dalam buku saja tetapi ada realita dalam perekonomian indonesia.

PEMBAHASAN

Implementasi Pancasila Dalam bidang Ekonomi.

            Pancasila merupakan asas kultural dan asas  religius serta asas kenegaraan dari bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia berjiwa pancasila, baik batin dan lahir, serta seluruh hidup nya dan di dalam nya termasuk yang bersifat sosial-ekonomi dan kenegaraan.Sedangkan yang dinamakan ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang maupun jasa. Sedangkan kata ekonomi menurut ilmu umum adalah mengatur rumah tangga. Rumah tangga yang di maksud disinih  bukanlah rumah tangga dalam pengertian  sehari-hari, tetapi memiliki arti yang cukup luas. 

Dimna pengertian rumah tangga yang cukup luas adalah bentuk kerjasama antara manusia dengan manusia lain nya untuk mencapai kemakmuran, yaitu segala kemampuan manusia untuk memenuhi berbagai macam  kebutuhan hidupnya dan sebaik-baik nya memeperguanakan alat pemuas kebuuhan itu sendiri yang secara terbatas. 
Dengan demiakan bahwa kehidupan ekonomi lebih menitik berat kan pada kenyatan hidup seseorang dengan tingkat kehidupan nya yang pada umum nya di tentukan oleh jumlah dan mutu barang dan jasa yang di pergunakan oleh seseorang sebagai suatu kebutuhan.
A.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EKONOMI PANCASILA
1.      KELEBIHAN 
 Perekonomian di susun secara bersama berasakan kekeluargaan 
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh negara. 
 Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat 
 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
    Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
  Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidakmerugikan kepentingan umum 
  Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

2.      Kekurangan 
  Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan
bangsa lain 

 Sistem ”Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara 

    Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.
Dari berbagai penelusuran dan pengalaman di lapangan, maka kami memiliki contoh ekonomi pancasila yang kurang dalam menerapakan nilai-nilai pancasila dalam ekonomi. 
  
B.       PENDAPATAN SEBAGAI SEORANG PENJUAL TAHU
 Berbagai aktivitas manusia tentu nya akan mengahrapkan imbalan, apalagi yang bernilai ekonomi, imbalan yang di maksud adalah pendapatan pedagang asongan dalam bentuk uang. 
Seorang penjual Tahu yang mereka jajakan di setiap kampung tentu yang merka harapkan adalah pengahsilan yaitu berupa uang, dan penghasilan yang mereka dapat kan tergantng tempat mereka jualan, dan menurut wawancara yang penulis lakukan terhadap pedagang tahu, meraka mengaku bahwa modalmereka terkadang tidak sebanding dengan pengahsilan yang di terima. Jika kita berbicara penghasilan yang mereka peroleh, tentu saja kita harus mengetahui biaya yang mereka keluarkan untuk membeli peralatan tahu tersebut serta kebutuhan sehari-hari mereka.




* Mahasiswa program studi pendidikan sejarah. STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. NIM. 4322311030001. Mata kuliah sejarah perekonomian
*Pedagang keliling adalah pedagang yang menjual dagangannya dengan cara berkeliling di perumahan atau perkampungan.


Namun mereka tetap memilih bertahan walau banyak menelan kerugian untuk menjalakan pekerjaan nya sebagai penjaual tahu lantaran tak ada lagi pekerjaan yang lain. Selain itu merosot nya penjualan tahu keliling lantaran ada isu bahwa tahu banyak yang menggunakan pormalin tentu saja walau tidak  semua menggunakan nya tetapi efek nya akan mempengarhui terhadap penjual yang lain.

Dalam sekala kecil kasus  produsen tahu dan kasus yang lain yang mencoba menghalalkan segala cara, tanpa etika, demi mengejar keuntungan ekonomi tanpa meliahat efek yang di dapat terhadap penjualan tahu lain nya. Ada beberapa pilar ekonomi pancasila hendak nya di laksanakan oleh para wirausahawan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, pilar tersebut meliputi:
a.       Ekonomi etika dan ekonomi humanistik (dasar).
b.      Nasionalisme ekonomi dan demokrasi ekonomi (cara / metode oprasionalis).
c.       Ekonomi berkeadailan sosial (tujuan)

A.                REALITAS (KEADAAN SEKARANG)
Situasi global mengarah ke globalisasi ekonomi yang lebih kepada penyeragaman idiologi dan sistem ekonomi kaplitas, jika kita tafsirkan lebih sesuai dengan ekonomi yang bersifat menguntungkan satu pihak.
Idiologi pasar bebes di paksakan diterima oleh semua negara, yang sebagaian besar masih belum siap untuk bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi yang secara empirik telah berpengalamana dan sudah lama melakukan ekonomi, bagi bangasa indonesia, situasi yang demikian bukan saja menyulitkan pelaku-pelaku ekonomi yang belum siap dengan pasar bebas, melaian kan juga telah melahirkan budaya konsumtif yang menyebarkan ekonomi keserakahan serta menumbuhkan nafsu dengan segala eksesnya. Dan nafsu serakah ini terpuaskan bagi mereka yang memilik kekuatan politik, kekuatan kapital, dan keberanian fisisk untuk memperkaya diri dengan jalan menghalalkan segala cara dan menerbas nila-nilai norma yang berlaku.
Seperti sekala kecil yang di lakuakan oleh produsen tahu, yang mencoaba memberiakan banyak keuntungan dengan mengalalkan segala cara dan berbagai tindakan kriminal lain nya.

B.     PENERAPAN NILAI- NILAI PANCASILA

Dalam Pemikiran Kita Sehari-Hari Sering Sekali Menimbulkan Pertanyaan yang mendasar. Mengapa nilai-nilai pancasila yang jelas-jelas tidak menanamkan nafsu  keserakahan, anti ketidakadilan dan anti kesenjangan tidak di implementasikan oleh mereka- mereka yang mempunyai kekuasan dan kekuatan tersebut? Bagaimana nilai pancasila sebagai filsafat hidup bangsa, termasuk filsafat ekonomi. Tidak di terapkan dalam pelaksanaan nya.

Ini merupakan persoalan yang harus kita selesaikan dengan cara di galakan kembali nilai-nilai pancasila melalui proses pendidikan dan keteladanan. Selain itu perlunya di munculkan gerakan penyadaran agar ilmu ekonomi ini di kembangkan kearah ekonomi humanistik, bukan sebaiknya mengajarkan keserakahan dan mendorong persaingan yang saling mematikan untuk memuaskan kepentingan sendiri, dan ini dilakukan guna mengimbangi ajaran yang mengedepankan kepentingan pribadi, yang melahirkan manusia sebagai manusia ekonomi (homo ekonomikus), telah melepaskan manusia dari fitrah nya sebagai mahluk sosial (homo socius), dan mahluk yang beretika (homo ethicus).
Karena ekonomi pancasila bertujuan sebesar-besar nya untuk kemakmuran rakyat. Dalam sebuah sistem, maka tujuan harus menjadi ciri utama dari gerak dan arah sistem tersebut. Untuk itu, penjelasan pasal 33 menyebutkan bahwa tujuan ekonomi pancasila adalah kemakmuran rakyat, bukan orang per seorangan.
Keikutsertaan rakyat banyak dalam kepemilikan, proses produksi dan menikmati hasilnya. Kepemilikan menjadi sangat penting karena kemiskinan struktural telah begitu lama dirasakan oleh rakyat banyak. Dengan kepemilikan diharapkan agar bangsa kita tidak menjadi kuli tetapi menjadi tuan di negerisendiri. Dengan kepemilikan tersebut, akan menimbulkan insentif dan motivasi sehingga mereka dapat memasuki proses produksi secara maksimal dan menguntungkan. Dengan memiliki aset dan alat produksi, diharap kakesejahteraan akan meningkat dan martabat bangsa akan terjaga.








* Ekonomi pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (instructional economics) yang menjungjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai idiologi Negara yang kelima silanya, secara utuh maupun sendiri-sendiri, menjadi rujukan setiap orang Indonesia,
KESIMPULAN


Berdasarkarn uraian di atas penulis dapat menyimpulkan, bahawa kita penting dalam membaca pancasila akan tetapi lebih jauh penting nya penerapan dalam realita kehidupan kita sehari-hari, karna pancasila adalah pendoman hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.  Seorang Prof. Mubyarto mengatakan  bahwa ekonomi pancasila perlu dikaji secara induktif yang tujuan nya adalah agar ekonomi pancasila bukan sekedar teori dan konsep dalam buku saja tetapi ada realita dalam perekonomian indonesia.

Seperti hal nya dalam sekala kecil kasus  produsen tahu dan kasus yang lain yang mencoba menghalalkan segala cara, tanpa etika, demi mengejar keuntungan ekonomi tanpa meliahat efek yang di dapat terhadap penjualan tahu lain nya. 

SARAN

Ekonomi Pancasila harus disubtansikan,
Diimplementasikan bahkan diinternasionaliskan agar dikenal luas di seluruh
dunia. Harapannya, Indonesia akan dapat dipahami oleh pihak luar sebagai
bangsa yang memiliki dan mempraktekkan ide yang khas berupa "sistem
ekonomi Indonesia pancasila ."















Dafatr Pustaka
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, Jakarta:
Kencana
Abustam, Muhammad Idrus. 1989. Gerak penduduk pembangunan dan perubahan
sosial, Jakarta: UI-Press.
Anne Booth, "Pembangunan: Keberhasilan dan Kekurangan," dalam, Donald K. Emmerson,
Indonesia Beyond Soeharto, Gramedia&TAF, Jakarta, 2001, hal. 201
Mubyarto, 2000.  Membangun Sistem Ekonomi Indonesia.  Edisi : Pertama Penerbit BPFf
Jumlah Hal. : 319

Mubyarto. 2003. Ekonomi Pancasila Gagasan Dan Kemungkinan Penerbit: LP3ES
Halaman: 238

Taufik Abdulla (ed.) Agama, Etos Kerja Dan Perkembangan Ekonomi Penerbit: LP3ES
Halaman: 236

Budiman, A., 1989, Sistem Perekonomian Pancasila dan Ideologi Ilmu Sosial di Indonesia, PT Gramedia, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar